Beberapa faktor lain
yang dapat menyebabkan anak suka membangkang atau melawan orang tua, antara
lain :
Keinginan Anak Yang Berlebihan Dan Tidak
Terpenuhi
Adakalanya orang tua
merasakan anak menunjukkan perubahan perilaku secara ekstrem, berbeda dari
biasanya. Anak tiba-tiba berani
membantah, menentang dan menolak setiap perkataan, anjuran nasihat, apalagi
perintah orang tua. Anak senantiasa
menunjukkan sikap bermusuhan secara verbal maupun fisik dengan orang tuanya.
Secara verbal,
tentunya anak melawan dengan kata-kata ketus atau kasar. Sedangkan secara fisik dapat dilihat dari
perubahan sikan dan roman wajah anak, seperti mata melotot, wajah kaku,
cemberut, murung, mengurung diri, atau tidak mau bertegur sapa atau tidak mau
berhadapan.
Perubahan sikap dan
perilaku anak tersebut sebagai bentuk manifestasi dari reaksi tidak
terpenuhinya tuntutan keinginan anak pada orang tuanya. Perubahan tersebut dimaksudkan sebagai
penyampaian tanda protes dan keinginan untuk mencari perhatian orang tua. Perubahan tersebut dapat berlarut-larut,
kalau orang tua tidak berusaha untuk merespon dan menyelesaikan masalah
tuntutan anak tersebut.
Hubungan Orang Tua Dengan Anak Kurang Harmonis
Konflik yang sering terjadi
antara orang tua dapat berpengaruh terhadap keharmonisan hubungan tidak hanya
antar orang tua, begitu juga terhadap anak-anak. Terlebih lagi apabila terjadi bentuk
kekerasan seperti pertengkaran, kata-kata kasar atau kekerasan fisik antara
orang tua disaksikan oleh anak-anak.
Bentuk-bentuk kekerasan yang disaksikan oleh anak-anak tersebut dapat
membuat anak-anak menjadi trauma dan memberi persepsi buruk tentang orang
tuanya.
Orang tuanya dianggap
terlalu egois dan mau menang sendiri.
Orang tua tidak mau menjaga dan mempertimbangkan keharmonisan keluarga
serta menjaga kasih sayang diantara anggota keluarga. Persepsi dan kesan buruk ini yang membuat
anak menjadi benci pada orang tuanya.
Konflik-konflik yang terjadi tersebut dapat menimbulkan jarak antara
orang tua dan anak.
Rasa benci dan adanya
jarak pemisah hubungan inilah yang dapat menimbulkan sikap membangkang atau
menentang pada anak. Dengan kata lain,
akibat respek anak terhadap orang tua menjadi lemah, sehingga anakpun tidak lagi
mau menghiraukan atau menuruti perkataan dan kemauan orang tua.
salam..klo boleh tahu sumber pustaka dari mana ya?..trm ksh..
BalasHapus