Bagaimana Cara Mengatasi Anak Yang Bandel dan Tidak
Bisa Diam ?
Dalam artikel
sebelumnya telah dibahas mengenai pelatihan-pelatihan yang dapat kita berikan
untuk mengatasi anak yang bandel, tidak bisa diam dan susah diatur ini, antara lain menggiring / menarik
perhatian anak secara terarah ; menggiring / menarik perhatian anak secara
terarah ; anak dilatih belajar mengamati (mempertajan pengamatan). Pelatihan lainnya adalah :
Melatih kecerdasan kinestetik jasmani anak.
Anak yang bandel, tidak bisa diam dan susah diatur ini memiliki energi
fisik yang luar biasa. Anak sangat aktif
bergerak mengikuti impuls-impuls emosinya.
Untuk dapat mengarahkan dan menyalurkan energi yang berlebih tersebut,
anak membutuhkan latihan dengan menitikberatkan pada penetralisiran atau
penyaluran energy yang luar biasa tersebut pada kegiatan yang konstruktif,
seperti melatih kecerdasan kinistetik jasmani anak.
Kecerdasan kinestetik jasmani ini adalah gabungan kemampuan berpikir dan
ketangkasan atau kepiawaian dalam melakukan suatu gerak seluruh anggota
tubuh. Untuk mengembangkan kecerdasan kinestetik
anak diperlukan kegiatan belajar yang bersifat kinestetik, dinamik dan
berkesinambungan. Kita dapat memotivasi
anak sesuai dengan minatnya, seperti bermain seni peran, improvisasi dramatis,
gerak kreatif dan semua jenis kegiatan yang melibatkan kegiatan fisik
(olahraga).
Kita dapat mengajak anak ke lapangan bermain, palangan rintangan, kolam renang dan ruang
olahraga. Begitu juga, kita dapat memberi kesempatan pada nak untuk membuat
model berbagai mainan, terlibat dalam kegiatan seni kerajinan tangan, misal
mengukir kayu, menggambar / melukis atau membentuk tanah liat.
Kitapun dapat mengajak anak mengunjungi kegiatan atau pertandingan
olahraga. Begitu juga tak kalah
pentingnya, anak dapat diajak berkemah dan melibatkan diri dalam berbagai kegiatan
diluar, seperti menjelajah alam.
Kegiatan-kegiatan ini dapat menyalurkan aktifita fisik anak dan
rekalsasi anak.
Melatih kecerdasan kinestetik jasmani ini juga bermanfaat bagi anak
untuk lebih mampu mengendalikan emosinya, membatu cara untuk mengarahkan dan
memfokuskan perhatian serta meningkatkan kemampuan untuk berkonsentrasi dalam
melakukan berbagai kegiatan.
Di samping itu, kita perlu menelusuri kemungkinan pengaruh keracunan
makanan yang menyebabkan atau sebagai faktor pencetus perilaku hiperaktif pada
anak ini. Jika dari hasil pengamatan
kita ditemukan adanya indikasi pengaruh dari makanan yang dimakan oleh anak
terhadap pola perilaku agresif (hiperaktif) tersebut, kita perlu menghindarkan
anak mengkonsumsi makanan yang menjadi faktif pencetus tersebut.
Demikian cara yang dapat dipergunakan untuk mengatasi anak yang bandel,
tidak bisa diam dan susah diatur. Kunci
keberhasilan kita dalam menghadapi penyimpangan perilaku anak tersebut terletak
pada kesabaran dan kesediaan kita membantu memberikan pelatihan-pelatihan yang
efektif pada anak. Keberhasilan anak
dalam mengatasi berbagai hambatannya dalam mengontrol emosi dan membina
perilaku yang baik adalah suatu kemenangan dan kebahagiaan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar