Menyikapi anak yang
mengambil barang orang lain yang bukan haknya antara lain adalah dengan meminta anak untuk mengembalikan barang / mainan yang diambilnya dengan menyentuh
harga diri anak dan meminta maaf terhadap orang yang telah dirugikannya. Namun
belum tentu anak akan melakukan apa yang kita perintahkan tersebut. Bisa jadi anak akan menolak permintaan kita
dengan berbagai macam dalih, atau anak akan diam tidak menanggapinya.
Berikut adalah saran
untuk menghadapi situasi tersebut :
Kalau Anak Tetap Bungkam, Kita Dapat Menawarkan
Hadiah.
Ada kalanya anak tetap
ngotot tidak mau mengakui dan tidak mau mengembalikan barang / mainan atau uang
yang diambilnya (padahal kita telah mengetahui dirinya yang mengambil). Walaupun sebenarnya kita sudah berusaha
menyentuh rasa penting atau keinginan bawah sadar anak.
Nah, menghadapi
situasi anak seperti ini, kita dapat mengupayakan untuk merangsang kesadaran
hati nurani anak dengan mengiming-imingi hadiah atau barang pengganti yang
lebih menarik. Itupun dengan catatan,
jika anak mau mengembalikan barang yang sudah diambilnya dan meminta maaf serta
berjanji tidak akan mengulangi perbuatan yang salah tersebut.
Selanjutnya, kita juga
dapat mengatakan, jika anak tetap mengulangi perbuatannya yang salah tersebut,
maka akan dijatuhkan sanksi, seperti mengurangi atau menghentikan uang saku
sekolahnya, atau menyerahkan dirinya pada polisi untuk dibina, dan lain
sebagainya.
Memerintah Mengembalikan Barang / Mainan Pada Pemiliknya Dengan Tegas.
Jika rangsangan hadiah
tidak juga efektif atau tidak mengubah perilaku anak, kita dapat mempergunakan
langkah keempat, dengan cara memerintah secara tegas. Kita harus menggunakan kekuatan sugesti dalam
memerintah anak.
Apa yang kita katakan
pada anak, harus segera dilakukan anak.
Ibarat seorang komandan memerintah pasukannya ke medan laga. Kita harus dapat mempergunakan kata perintah
yang lugas, keras dan wajah serius.
Namun bukan menggunakan emosi, amarah dan ancaman yang hanya dapat
melemahkan otoritas orang tua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar