Rabu, 12 Februari 2014

Cara Mengatasi Anak Yang Suka Mengambil Barang Orang Lain (10)

Salah satu cara dalam menyikapi anak yang suka mengambil barang orang lain adalah dengan mengajarkan cara menolak ajakan teman yang tidak baik.  Ada beberapa cara dalam menolak ajakan yang tidak baik tersebut, antara lain :

-          Belajar mengatakan “tidak”
-          Berani mengalihkan perhatian teman
-          Menghindar dengan berbagai alasan

Bagaimana mengajarkan anak untuk berani berkata “tidak” sudah dibahas dalam artikel sebelumnya.  Cara lain dalam menolak ajakan yang tidak baik adalah :

Berani Mengalihkan Perhatian Teman

Cara lain menolak keinginan temannya yang tidak baik, dapat dengan cara mengalihkan perhatian temannya.  Misalnya, dengan mengajukan atau mengajak teman-temannya melakukan kegiatan lain yang lebih menarik dan tak beresiko.

Tentu anak-anak akan mempertimbangkan niatnya, jika tiba-tiba ditawari kegiatan yang lebih menantang dan lebih rasional.  Contohnya, anak dapat mengatakan, “Daripada kita mencuri buah mangga milik Haji Juned, lebih baik kita main game aja ke rumahku yuuk…”, atau cobalah cari kegiatan lain yang membuat orang lain segan dan berdecak kagum, seperti melukis, membuat kerajinan tangan, dan lain sebagainya.

Menghindar Dengan Berbagai Alasan.

Jika teman-teman anak tetap memaksakan keinginannya yang tidak baik, anak kita anjurkan mencari alasan untuk menghindarinya.  Misalnya, “Maaf teman, aku tak bisa ikut bersama kalian, aku disuruh Ibu pulang cepat karena ingin menjenguk nenekku yang sedang sakit…”, atau “ Maaf aku gak bisa ikut, tiba-tiba perutku sakit niih….”

Jika anak pandai bermain peran untuk mempengaruhi teman-temannya, tentu anakpun dapat menghindar ajakan teman yang kurang baik. 

Cara terakhir dalam menyikapi anak yang suka mengambil barang orang lain adalah :

Biasakan anak hidup hemat dan pandai mengelola keuangan.

Pola hidup hemat perlu dikembangkan pada anak sejak dini.  Anak diajarkan gemar menabung.  Kita pun tidak boleh langsung memenuhi segala keinginan-keinginan anak.  Jika anak punya keinginan, dia harus memperolehnya dengan membeli.  Caranya, dia harus menabung sisa uang sakunya terlebih dahulu.

Begitu juga, anak harus dibiasakan untuk menentukan pilihan dari banyak keinginan-keinginannya.  Anak harus dapat menentukan prioritas keinginannya.  Misalnya, anak harus dapat mengelola uang Rp. 10.000,- untuk memenuhi keinginannya ketika belanja di super market.  Dengan demikian, anak akan belajar menentukan pilihan berdasarkan uang yang ada.  Cara demikian membuat anak dapat menghargai uang.

Apabila anak sudah terbiasa hidup hemat, gemar menabung dan mampu menentukan prioritas keinginannya, anak pun dapat menghargai uang, bagaimana mempergunakan atau mengelola uang untuk memenuhi keinginannya dan tahu bagaimana cara memenuhi keinginannya tersebut.  Dengan demikian, anak pun dapat menahan keinginannya. 

Kemampuan anak mengendalikan keinginannya dan sikap menghargai uang, maka anak pun dapat menghindarkan diri dari perbuatan yang salah, seperti mengambil barang / uang yang bukan miliknya.


Demikian langkah-langkah yang dapat kita lakukan untuk mengantisipasi dan mengatasi anak yang suka mengambil barang milik orang lain.  Kunci keberhasilan kita dalam memperbaiki penyimpangan perilaku anak ini terletak pada seberapa dekat kedekatan kita dengan anak, kemampuan kita dalam menjalin komunikasi dengan anak dan kepedulian kita untuk mau mendengar dan memperhatikan keinginan-keinginan bawah sadar anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar