Hal-hal penting yang perlu diingat, sebagai cara memberikan perhatian
terhadap orang lain atau temannya, antara lain :
1. Memperhatikan
dan bertanya apa yang sedang dikerjakan, dipikirkan atau diinginkan teman atau
orang lain yang sedang dihadapinya.
Jika berhadapan dengan guru, dapat menanyakan
sesuatu yang tidak diketahui atau tidak dimengerti secara aktif terhadap apa
yang dibicarakan. Tentunya ketertarikan
itu harus ditunjukkan dengan tulus, bukan basa-basi atau main-main saja. Jika perlu jangan segan-segan untuk memberi
pujian.
2. Mendengarkan
dengan cermat apa yang dikatakan lawan bicara.
Jangan sekali-kali memberi kritikan atau
mencela perkataan atau perbuatan teman kalau tidak dimintanya atau karena
terpaksa. Hal ini disebabkan sikap
reaktif cenderung menimbulkan ketidakenakan atau ketidak senangan lawan bicara.
3. Kesiapan
Memberi Bantuan.
Sikap ringan tangan dan siap membantu teman /
orang lain dalam hal apa menumbuhkan empati orang lain (tentunya bukan dalam
hal perbuatan negatif).
4. Berpikir
Menurut Jalan Pikiran Teman Atau Lawan Bicara.
Untuk menyenangkan dan mendapatkan perhatian
teman atau lawan bicara, anak harus dapat berbicara pada hal-hal yang paling
menarik bagi lawan bicaranya atau apa-apa yang diinginkannya. Anak jangan sekali-kali menyombongkan tentang
kehebatannya dan egonya kepada lawan bicaranya.
Jika hal ini dilakukan, anak akan ditinggalkan temannya karena cerita
anak itu hanya akan membuat lawan bicaranya atau temannya merasa bosan dan
dirinya tidak dianggap penting lagi atau merasa diremehkan.
5. Memiliki
Selera Humor.
Kemampuan dalam mengembangkan cerita-cerita
lucu dan jenaka sangat berguna dalam pergaulan.
Pada dasarnya seseorang sangat tertarik dan membutuhkan hal-hal yang
menyenangkan dan menyegarkan pikiran.
Oleh karena itu, hendaknya anak dilatih untuk dapat mengembangkan selera
humornya, agar memudahkan dirinya menjalin hubungan di tengah-tengah lingkungan
sosialnya.
6. Jangan
Mudah Terpengaruh Suara-Suara Sumbang.
Dalam lingkungan pergaulan sudah biasa yang
namanya suara suara miring, seperti cemoohan, ejekan, dan olok-olokan atas
sikap, penampilan, latar belakang etnis ataupun kekurangan diri. Jika hal hal tersebut muncul, anak harus
bersikap fleksibel dan tidak boleh terpengaruh.
Anak harus menjaga jangan sampai muncul kepermukaan sikap emosional dan
sikap reaktif terhadap cemoohan, ejekan, atau olok-olokan teman-temannya. Anak
harus menghadapi semua itu dengan senyum, kesabaran, dan lapang dada. Bila perlu menghadapi dengan canda pula,
jangan dibawa kehati segala bentuk perkataan maupun perbuatan yang tidak
mengenakkan hati tersebut.
Untuk menghilangkan suara suara sumbang
tersebut, dengan jalan jangan menghiraukan suara-suara sumbang tersebut. Jika
membalas reaktif, anak akan kehilangan teman-temannya dan dikucilkan. Dengan cara mengabaikan, akan membuat bosan
teman-temannya itu dan pada akhirnya mereka akan melupakan perbuatan mereka itu
serta beralih pada perhatian lain.
Demikian
langkah-langkah yang praktis dan efektif untuk mengatasi rasa kesepian atau
terkucil anak dengan mengembangkan pengenalan potensi diri, meningkatkan harga
diri dan ketrampilan bergaul anak.
Petunjuk-petunjuk tersebut sangat mudah dan praktis untuk diterapkan
oleh anak.
Tidak ada alasan lagi
bagi orang tua untuk merasa khawatir terhadap pengembangan diri anak dengan
adanya petunjuk ini. Kini hanya
tergantung sejauhmana kemampuan orang tua untuk memberikan petunjuk ini pada
anak dan kemauan anak untuk mengimplementasikan petunjuk-petunjuk ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar