Sabtu, 01 Februari 2014

Cara Mengatasi Anak Yang Merasa Kesepian Atau Terkucil (5)

Hal-hal penting yang perlu diingat, sebagai cara memberikan perhatian terhadap orang lain atau temannya, antara lain :

1.       Memperhatikan dan bertanya apa yang sedang dikerjakan, dipikirkan atau diinginkan teman atau orang lain yang sedang dihadapinya.

Jika berhadapan dengan guru, dapat menanyakan sesuatu yang tidak diketahui atau tidak dimengerti secara aktif terhadap apa yang dibicarakan.  Tentunya ketertarikan itu harus ditunjukkan dengan tulus, bukan basa-basi atau main-main saja.  Jika perlu jangan segan-segan untuk memberi pujian.

2.       Mendengarkan dengan cermat apa yang dikatakan lawan bicara.

Jangan sekali-kali memberi kritikan atau mencela perkataan atau perbuatan teman kalau tidak dimintanya atau karena terpaksa.  Hal ini disebabkan sikap reaktif cenderung menimbulkan ketidakenakan atau ketidak senangan lawan bicara.

3.       Kesiapan Memberi Bantuan.

Sikap ringan tangan dan siap membantu teman / orang lain dalam hal apa menumbuhkan empati orang lain (tentunya bukan dalam hal perbuatan negatif).

4.       Berpikir Menurut Jalan Pikiran Teman Atau Lawan Bicara.

Untuk menyenangkan dan mendapatkan perhatian teman atau lawan bicara, anak harus dapat berbicara pada hal-hal yang paling menarik bagi lawan bicaranya atau apa-apa yang diinginkannya.  Anak jangan sekali-kali menyombongkan tentang kehebatannya dan egonya kepada lawan bicaranya.  Jika hal ini dilakukan, anak akan ditinggalkan temannya karena cerita anak itu hanya akan membuat lawan bicaranya atau temannya merasa bosan dan dirinya tidak dianggap penting lagi atau merasa diremehkan.

5.       Memiliki Selera Humor.

Kemampuan dalam mengembangkan cerita-cerita lucu dan jenaka sangat berguna dalam pergaulan.  Pada dasarnya seseorang sangat tertarik dan membutuhkan hal-hal yang menyenangkan dan menyegarkan pikiran.  Oleh karena itu, hendaknya anak dilatih untuk dapat mengembangkan selera humornya, agar memudahkan dirinya menjalin hubungan di tengah-tengah lingkungan sosialnya.

6.       Jangan Mudah Terpengaruh Suara-Suara Sumbang.

Dalam lingkungan pergaulan sudah biasa yang namanya suara suara miring, seperti cemoohan, ejekan, dan olok-olokan atas sikap, penampilan, latar belakang etnis ataupun kekurangan diri.  Jika hal hal tersebut muncul, anak harus bersikap fleksibel dan tidak boleh terpengaruh.  Anak harus menjaga jangan sampai muncul kepermukaan sikap emosional dan sikap reaktif terhadap cemoohan, ejekan, atau olok-olokan teman-temannya. Anak harus menghadapi semua itu dengan senyum, kesabaran, dan lapang dada.  Bila perlu menghadapi dengan canda pula, jangan dibawa kehati segala bentuk perkataan maupun perbuatan yang tidak mengenakkan hati tersebut.

Untuk menghilangkan suara suara sumbang tersebut, dengan jalan jangan menghiraukan suara-suara sumbang tersebut. Jika membalas reaktif, anak akan kehilangan teman-temannya dan dikucilkan.  Dengan cara mengabaikan, akan membuat bosan teman-temannya itu dan pada akhirnya mereka akan melupakan perbuatan mereka itu serta beralih pada perhatian lain.

Demikian langkah-langkah yang praktis dan efektif untuk mengatasi rasa kesepian atau terkucil anak dengan mengembangkan pengenalan potensi diri, meningkatkan harga diri dan ketrampilan bergaul anak.  Petunjuk-petunjuk tersebut sangat mudah dan praktis untuk diterapkan oleh anak.

Tidak ada alasan lagi bagi orang tua untuk merasa khawatir terhadap pengembangan diri anak dengan adanya petunjuk ini.  Kini hanya tergantung sejauhmana kemampuan orang tua untuk memberikan petunjuk ini pada anak dan kemauan anak untuk mengimplementasikan petunjuk-petunjuk ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar