Senin, 03 Februari 2014

Cara Mengatasi Anak Yang Bandel dan Tidak Bisa Diam (4)

Bagaimana Cara Mengatasi Anak Yang Bandel dan Tidak Bisa Diam ?

Menyikapi anak yang bandel, tidak bisa diam dan susah diatur dengan sikap keras dan galak tidak akan membantu menyelesaikan akar permasalahan yang dihadapi anak, melainkan perlu pendekatan khusus.

Untuk mengatasi gangguan neurobiologis atau gangguan emosi ini dibutuhkan kesabaran dan upaya melakukan pemberian pelatihan pengembangan dan pengendalian emosi anak secara intensif.  Pelatihan tersebut dimaksudkan untuk menarik minat dan perhatian anak, agar dirinya terbiasa dapat mengendalikan perhatiannya pada satu aspek pengalaman secara intensif dan mengendalikan atau pengarahan energi emosional anak yang berlebihan pada satu aspek pengalaman yang konstruktif.

Begitu pula, pelatihan ini diharapkan untuk dapat meningkatkan kematangan emosi anak sebagai dasar pembentukan perilakunya dalam merefleksikan (merespon) rangsangan yang ada dihadapannya atau bagaimana dirinya mampu membina hubungan yang harmonis dengan lingkungan dimana ia berada.

Pelatihan-pelatihan yang dapat kita berikan untuk mengatasi anak yang bandel, tidak bisa diam dan susah diatur ini, sebagai berikut :

Menggiring / Menarik Perhatian Anak Secara Terarah.

Kita dapat mengajak anak untuk selalu melakukan kegiatan atau bermain bersama yang disesuaikan dengan keinginan anak.  Kegiatan atau permainan itu, tentunya sesuai dengan taraf usianya.  Kegiatan yang kita siapkan tersebut harus benar-benar kegiatan yang dapat menarik perhatian dan minat anak.  Begitu juga, kegiatan yang dipilih tersebut adalah kegiatan yang bisa menyalurkan energi emosional anak yang selalu berlebihan itu.

Melatih Respon Terarah Atau Memberi Tanggapan.

Anak perlu dilatih bagaimana dirinya harus memberi respon atau tanggapan terhadap rangsangan yang diberikan padanya, misalnya :

-          Anak diminta untuk menangkap bola.
-          Anak diminta meletakkan sesuatu pada tempatnya.
-          Anak diminta menendang bola.
-          Anak diminta untuk mewarnai sesuai dengan contoh.
-          Anak diminta untuk meneruskan atau melempar bola yang disodorkan padanya.

Anak Dilatih Belajar Mengamati (Mempertajan Pengamatan).

Untuk meningkatkan kemampuan anak dalam mengendalikan emosi, membangun pemusatan perhatian dan meningkatkan kemampuan konsentrasi anak dalam kegiatan yang konstruktif, maka kita dapat melatih anak belajar mengamati.  Untuk itu kita perlu menciptakan kondisi yang merangsang anak untuk mau belajar mengamati.  Untuk dapat menciptakan kondisi yang merangsang aktivitas pengamatan anak, kita harus aktif ikut terlibat dalam kegiatan atau permainan bersama anak.

Modal dasar aktivitas pengamatan adalah fungsi-fungsi alat panca indera, yaitu penglihatan, pendengaran, rabaan, pembauan (penciuman) dan pengecapan.  Kita dapat mengarahkan alat indera anak tersebut untuk mengamati, mempertajam perhatian dan tindakan dengan menggiring anak untuk memfokuskan perhatian pada satu sisi kegiatan atau permainan.

Begitu juga, kita dapat merangsang daya pikir (konsentrasi anak) dengan selalu mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang menantang daya tarik dan daya nalar anak, seperti :

-          Meminta anak untuk menendang bola gawang atau tertuju pada kiper.
-          Meminta anak membuat gerakan melompat-lompat diantara susunan ban-ban atau lingkaran
-          Meminta anak menghitung benda tertentu dari sekelompok benda-benda yang berbeda.
-          Meminta anak mencicipi rasa beberapa makanan dan tanyakan rasa masing-masing makanan tersebut
-          Bagaimana menyusun balok-balok ini, agar menjadi bentuk rumah, Aldi ?
-          Ada berapa burung di pohon itu, Bimo ?
Dan lain sebagainya.
-         

Tidak ada komentar:

Posting Komentar