Bagaimana Cara Mengatasi Anak Yang Bandel dan Tidak
Bisa Diam ?
Menyikapi anak yang
bandel, tidak bisa diam dan susah diatur dengan sikap keras dan galak tidak
akan membantu menyelesaikan akar permasalahan yang dihadapi anak, melainkan
perlu pendekatan khusus.
Untuk mengatasi
gangguan neurobiologis atau gangguan emosi ini dibutuhkan kesabaran dan upaya
melakukan pemberian pelatihan pengembangan dan pengendalian emosi anak secara
intensif. Pelatihan tersebut dimaksudkan
untuk menarik minat dan perhatian anak, agar dirinya terbiasa dapat
mengendalikan perhatiannya pada satu aspek pengalaman secara intensif dan
mengendalikan atau pengarahan energi emosional anak yang berlebihan pada satu
aspek pengalaman yang konstruktif.
Begitu pula, pelatihan
ini diharapkan untuk dapat meningkatkan kematangan emosi anak sebagai dasar
pembentukan perilakunya dalam merefleksikan (merespon) rangsangan yang ada
dihadapannya atau bagaimana dirinya mampu membina hubungan yang harmonis dengan
lingkungan dimana ia berada.
Pelatihan-pelatihan
yang dapat kita berikan untuk mengatasi anak yang bandel, tidak bisa diam dan
susah diatur ini, sebagai berikut :
Menggiring / Menarik Perhatian Anak Secara
Terarah.
Kita dapat mengajak
anak untuk selalu melakukan kegiatan atau bermain bersama yang disesuaikan
dengan keinginan anak. Kegiatan atau
permainan itu, tentunya sesuai dengan taraf usianya. Kegiatan yang kita siapkan tersebut harus
benar-benar kegiatan yang dapat menarik perhatian dan minat anak. Begitu juga, kegiatan yang dipilih tersebut
adalah kegiatan yang bisa menyalurkan energi emosional anak yang selalu
berlebihan itu.
Melatih Respon Terarah Atau Memberi Tanggapan.
Anak perlu dilatih
bagaimana dirinya harus memberi respon atau tanggapan terhadap rangsangan yang
diberikan padanya, misalnya :
-
Anak
diminta untuk menangkap bola.
-
Anak
diminta meletakkan sesuatu pada tempatnya.
-
Anak
diminta menendang bola.
-
Anak
diminta untuk mewarnai sesuai dengan contoh.
-
Anak
diminta untuk meneruskan atau melempar bola yang disodorkan padanya.
Anak Dilatih Belajar Mengamati (Mempertajan
Pengamatan).
Untuk meningkatkan
kemampuan anak dalam mengendalikan emosi, membangun pemusatan perhatian dan
meningkatkan kemampuan konsentrasi anak dalam kegiatan yang konstruktif, maka
kita dapat melatih anak belajar mengamati.
Untuk itu kita perlu menciptakan kondisi yang merangsang anak untuk mau
belajar mengamati. Untuk dapat menciptakan
kondisi yang merangsang aktivitas pengamatan anak, kita harus aktif ikut
terlibat dalam kegiatan atau permainan bersama anak.
Modal dasar aktivitas
pengamatan adalah fungsi-fungsi alat panca indera, yaitu penglihatan,
pendengaran, rabaan, pembauan (penciuman) dan pengecapan. Kita dapat mengarahkan alat indera anak
tersebut untuk mengamati, mempertajam perhatian dan tindakan dengan menggiring
anak untuk memfokuskan perhatian pada satu sisi kegiatan atau permainan.
Begitu juga, kita
dapat merangsang daya pikir (konsentrasi anak) dengan selalu mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang menantang daya tarik dan daya nalar anak, seperti :
-
Meminta
anak untuk menendang bola gawang atau tertuju pada kiper.
-
Meminta
anak membuat gerakan melompat-lompat diantara susunan ban-ban atau lingkaran
-
Meminta
anak menghitung benda tertentu dari sekelompok benda-benda yang berbeda.
-
Meminta
anak mencicipi rasa beberapa makanan dan tanyakan rasa masing-masing makanan
tersebut
-
Bagaimana
menyusun balok-balok ini, agar menjadi bentuk rumah, Aldi ?
-
Ada berapa
burung di pohon itu, Bimo ?
Dan lain sebagainya.
-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar