Salah satu cara untuk
mengatasi anak yang suka mengambil barang orang lain adalah dengan
membangkitkan kesadaran hati nurani anak.
Berikut ini upaya yang dapat kita lakukan untuk membangkitkan kesadaran
hati nurani anak, antara lain :
Mintalah anak untuk mengembalikan barang / mainan yang diambilnya dengan menyentuh
harga diri anak.
Misalnya kita dapat
berkata, “Anak mama kan sudah besar, malu ah ngambil barang orang ! kan kasihan
dia kehilangan sekali dan sedih… bisa-bisa dia gak mau makan karena sedih,
kalau gak makan nanti dia bisa sakit, sayang….!”. Sambil berkata, kita dapat memberi dukungan
emosional pada anak dengan memegang bahu anak dan menatap lembut mata
anak. Kita pun harus jeli memilih kata,
sikap dan ekspresi wajah yang dapat menyentuh hati nurani anak dan tidak
menyinggung perasaan anak.
Pilihan kata-kata
tersebut harus yang dapat menyinggung harga diri atau titik peka anak, seperti
masalah kedewasaannya anak, kemampuan anak, status anak, nama dan
sebagainya. Pilihan kata yang jitu,
tentunya dapat menyentuh hati anak untuk menilai baik-buruknya apa yang telah
dilakukannya. Pada akhirnya timbullah
rasa bersalah dan rasa malu anak.
Dengan munculnya rasa
bersalah dan rasa malu anak, berarti anak telah menyadari, bahwa perbuatan yang
telah dilakukan itu ternyata tidak boleh, dapat merugikan orang lain dan dapat
dihukum.
Kemudian kita dapat
memberi dukungan anak untuk belajar bertanggung jawab terhadap perbuatannya
dengan mengembalikan barang / mainan yang telah diambilnya dan meminta
maaf. Kita pun dapat menyatakan
keberanian untuk bertanggung jawab dan kesediaan meminta maaf merupakan
perbuatan orang yang bijaksana.
Ini perlu kita lakukan
untuk menghapus perasaan inferior (rendah diri) anak, sebagai ekses dari rasa
bersalah dan rasa malu anak terhadap orang yang telah dirugikannya dan
lingkungannya.
Bagaimana pun juga
tidak mudah bagi anak untuk langsung mengakui dan menerima dengan jujur apa
yang diperbuatnya itu dikatakan salah dan telah melanggar ketentuan. Ada beberapa kemungkinan reaksi anak
menghadapi situasi ini, antara lain :
-
Anak
menolak permintaan kita untuk mengembalikan barang yang telah diambilnya dan
meminta maaf terhadap orang yang telah dirugikannya, dengan mengeluarkan
berbagai macam alasan.
-
Anak tetap
bungkam.
Menghadapi situasi
seperti ini kita harus tetap tenang dan tidak boleh emosi. Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan
untuk menghadapi situasi tersebut. Hal
ini akan dibahas lebih detil pada artikel selanjutnya.
Permisi, saya atas nama Abdur Rahman Asy'ari ingin mengambil beberapa artikel anda untuk saya masukkan ke dalam buku saya sebagai referensi saya ingin memohon kepada Saudara agar memberi izin kepada saya untuk meng-copy beberapa artikel anda
BalasHapus