Minggu, 16 Februari 2014

Cara Menyikapi Anak Yang Gemar Bertanya (1)

Orang tua kadang kewalahan dan pusing mendapat berondongan pertanyaan si kecil yang gemar bertanya.  Adakalanya pertanyaan yang diajukan cukup sederhana, namun sulit untuk menjawabnya, misalkan, “Darimana adik lahir Ma…?”  Kadang orang tua tidak tahu bagaimana cara menjawab pertanyaan yang diajukan anak tersebut.

Kita sulit menentukan kata yang tepat untuk menjawab pertanyaan anak.  Kita merasa tabu untuk menjawab yang sebenarnya pada anak usia balita (2 – 5 tahun).  Sulit bagi orang tua melukiskan alat reproduksi atau alat vital perempuan pada anak, sedangkan anak membutuhkan jawaban yang memuaskan dirinya.  Kalau kita menjawab sekenanya, khawatir dapat menyesatkan anak dan jawaban itu menjadi masalah di kemudian hari.  Kadang anak sampai muram dan kesal karena tidak mendapat jawaban yang memuaskan rasa ingin tahunya.

Di sisi lain, kadang orang tua tidak siap untuk menerima berondongan pertanyaan si kecil, misalnya di saat kita lelah sehabis bekerja, atau sedang sibuk mengerjakan sesuatu, sedang menerima tamu, atau sedang ada masalah yang cukup mengganggu pikiran.

Karena ketidaksiapan tersebut dan tidak ingin direpotkan oleh anak, kadang orang tua berlaku kasar pada anak.  Pertanyaan anak malah ditanggapi dengan bentakan atau tidak dipedulikan, sehingga anak terdiam dan menangis.  Anakpun menjadi sangat kecewa.

Pertanyaan anak acapkali sangat merepotkan dan memusingkan kepala, karena dianggap sudah sangat mengganggu orang tua, apalagi pertanyaan berantai tak putus-putus.  Menghadapi hal ini adakalanya orang tua tidak sabar mendengar pertanyaan anak dan malas untuk menjawab, sehingga terangsang untuk mematahkan atau mengalihkan pertanyaan anak. 

Namun apa yang telah kita lakukan tersebut sesungguhnya telah mematikan dan menghambat pertumbuhan dan perkembangan tunas-tunas intelektual anak.  Padahal, kegemaran anak bertanya menunjukkan anak yang kreatif.  Kreativitas berpikir sangat dibutuhkan dalam pengembangan dorongan berprestasi anak.
Sebelum terlambat, kita perlu mencari cara-cara menghadapi anak yang gemar bertanya, agar dapat kita arahkan dengan benar dan bermanfaat dalam proses belajar anak.  Untuk itu, kita perlu mengetahui lebih dalam mengapa anak suka bertanya dan bagaimana cara yang tepat menghadapi pertanyaan-pertanyaan anak, agar bermanfaat bagi anak.

Mengapa Anak Gemar Bertanya ?

Pertanyaan-pertanyaan anak kecil mungkin kita anggap sebagai hal yang sangat merepotkan karena kita kesulitan mencari jawaban yang tepat dan praktis serta dapat dipahami dan dimengerti oleh daya nalar anak.  Namun kita yang merasa terganggu dengan pertanyaan-pertanyaan anak, sebaiknya mau melihat jauh ke depan.  Pertanyaan-pertanyaan anak ini, jika dikelola, diarahkan dengan benar akan sangat bermanfaat dalam proses belajar anak.

Timbulnya pertanyaan-pertanyaan anak menunjukkan pertumbuhan fungsi nalar anak berkembang sangat baik.  Potensi kecerdasan anak pun kelihatan cukup menonjol.  Dimana kepekaan anak terhadap rangsangan sangat tinggi, sehingga anak selalu tertantang mengeksplorasi rasa ingin tahunya.  Anak selalu mencari informasi pengetahuan / pengertian dari apa saja yang menarik perhatiannya dengan “metoda bertanya”.

Tumbuh-kembangnya metoda bertanya anak ini, sangat tergantung pada sejauh mana kepuasan yang diperoleh anak atas jawaban pertanyaan yang diajukan.  Semakin terbuka nara sumber memberi pencerahan atas rasa ingin tahu anak, maka anak semakin terangsang mengeksplorasi rasa ingin tahunya.  Semakin berlanjut metoda bertanya anak, semakin berkembang fungsi-fungsi nalar anak dan semakin cerdas kemampuan berlogika anak.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar