Minggu, 09 Februari 2014

Cara Mengatasi Anak Yang Suka Mengambil Barang Orang Lain (8)

Beberapa cara menyikapi anak yang suka mengambil barang orang lain antara lain :

1.       Menahan dan mengontrol sikap emosional kita sendiri.
2.       Berusaha menyentuh kesadaran hati nurani anak.
3.       Membangun kedekatan dengan anak.
4.       Mengajarkan cara menolak ajakan teman yang tidak baik.
5.       Biasakan anak hidup hemat dan pandai mengelola keuangan.

Point 1 dan 2 sudah dibahas pada artikel sebelumnya, kali ini kita akan membahas langkah ketiga, yaitu :

Membangun Kedekatan Dengan Anak

Kita harus mau meluangkan waktu untuk bisa lebih dekat dengan anak-anak.  Anak yang dalam taraf pertumbuhan baik perkembangan fisik dan mentalnya, sangat membutuhkan perhatian dari orang tua.  Dalam hal ini orang tua harus turut campur tangan dalam membina perkembangan perilaku anak.

Caranya, tentu kita harus senantiasa membangun komunikasi secara intens dengan anak.  Kita harus bisa menjadi teman diskusi dalam hal apa saja yang berkaitan dengan aktivitas, keinginan dan harapan anak.  Kita harus siap mendengar dan memperhatikan setiap perkataan maupun keluhan anak, baik yang terjadi di rumah maupun di luar rumah, seperti di sekolah dan lingkungan pergaulan anak.

Kita harus peka terhadap gesekan-gesekan emosional yang melanda anak.  Seperti masalah kecemburuan anak terhadap saudaranya, maupun terhadap teman-temannya.  Kita harus membantu anak membebaskan diri dari rasa kecemburuannya.  Kita harus dapat menangkap keinginan anak yang tersirat dari setiap perilaku anak dan mengantisipasinya.

Kalau anak merasa iri dengan saudaranya, kita harus tahu apa yang melatarbelakangi rasa iri hati anak itu.  Kita harus dapat merangkul anak dan membangun pengertian anak, sehingga dirinya tidak merasa iri hati lagi.
Kita juga tidak boleh membiarkan rasa iri hati anak terhadap temannya berkembang dan berlarut-larut.  Kita harus mengajak anak berdialog, mengapa dia harus merasa iri hati.  Iri hati itu ibarat penyakit, tidak boleh dipelihara dan hanya dapat merugikan dirinya saja.

Untuk itu, kita harus membimbing anak menemukan rasa percaya dirinya, bukannya sibuk memikirkan apa yang diperbuat temannya.  Kitapun harus dapat membantu anak untuk menemukan citra dirinya dengan mengembangkan kelebihan-kelebihan yang ada padanya.  Begitu juga, kita dapat membimbing anak bagaimana cara bergaul yang baik dan bagaimana cara menarik simpati orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar