Kamis, 23 Januari 2014

Cara Mengatasi Depresi Pada Anak (1)

Suatu hal yang sangat merisaukan hati dan membuat panik setiap orang tua adalah jika mendapati anaknya tiba-tiba menunjukkan perubahan sikap dan perilaku secara drastis dan tidak lazim atau tidak seperti biasanya.  Misalkan, anak yang tadinya lincah, periang dan tak bisa diam, tiba-tiba berubah menjadi pemurung, cepat menangis, gampang marah, sering melamun dan suka mengurung diri.  Jika ditanya, ia membungkam seribu bahasa.  Kadangkala ia menjawab sekadarnya saja : “Gak ada apa-apa
kok Ma…” atau “Lagi malas aja Ma…”.  Namun rawut wajah mereka tidak dapat disembunyikan, sikapnya murung dan pandangan matanya kosong.

Adakalanya orang tua menemukan anaknya begitu histeris dengan berteriak keras dan pandangan matanya liar.  Anak sangat ketakutan seperti melihat sesuatu yang menyeramkan.  Wajahnya pucat pasi dan seluruh tubuhnya bergetar gemetaran dan sangat sulit diajak bicara.

Atau bisa jadi anak tiba-tiba menjadi pemalas dan tidak bersemangat melakukan apapun, bahkan untuk makan sekalipun.  Bisa jadi ia menjadi tidak betah di rumah dan sering keluar malam atau sebaliknya terus mengurung diri sendiri di kamar.

Apabila anak menunjukkan perubahan drastis seperti itu tentu sebagai orang tua harus waspada, jangan-jangan anak sedang mengalami depresi atau stres.  Pada kondisi ini anak sedang berada dalam kondisi yang tidak mengenakkan dan perasaannya tertekan.  Perasaan tertekan ini sebagai akibat dari konflik ketegangan-ketegangan emosional secara internal dari dalam diri anak itu sendiri.

Perubahan sikapnya tersebut adalah wujud penghukuman diri atau penyesalan diri atau ketidakpuasan atau suatu penolakan keras terhadap kejadian yang menimpa dirinya.  Tentu ia akan merasa tersiksa dengan kondisi yang ia alami tersebut.  Perasaan tersiksa yang berkelanjutan dan berkembang dalam bentuk kecemasan, kemarahan, kekesalan, ketidakpuasan dan ketidakberdayaan ini membuat anak menjadi depresi.  Bahkan ironisnya, mungkin terlintas di benak anak suatu keinginan “mau mati” saja.

Orang tua harus menyadari dan  mewaspadai kemungkinan depresi ini melanda pada anak, karena depresi harus segera ditanggulangi.  Anak yang dilanda depresi terus menerus dapat berdampak buruk pada perkembangan anak, baik perkembangan fisik maupun psikisnya.  Selain itu depresi juga dapat menghambat proses belajar dan proses sosialisasi serta menghambat kemajuan anak.


Untuk menanggulangi depresi pada anak , orang tua harus  terlebih dulu mencari tahu latar belakang penyebab timbulnya depresi pada anak.  Setelah diketahui penyebabnya barulah kemudian ditetapkan cara-cara yang tepat untuk mengatasinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar