Manusia adalah makhluk
yang memiliki kebiasaan. Sesuatu yang
menguntungkan, karena tanpa mempunyai kebiasaan, kita tentunya harus selalu
memikirkan segala hal kecil yang kita kerjakan.
Maslahanya tentu saja, adalah kita jadi tidak menyadari dan merasa puas
dengan semua kebiasaan buruk kita sama seperti dengan kebiasaan baik. Sayang sekali, tindakan membesarkan anak
seringkali menjadi kebiasaan. Sesuatu
yang seharusnya Anda waspadai.
Sebagian besar dari
kebiasaan orang tua berakar dari ingatan bagaimana dulu mereka dibesarkan, baik
disadari maupun tidak. Sebagian besar
orang menyerap metode mengasuh dan membesarkan anak dari orang tua mereka sama
seperti menyerap gaya dan nilai mereka.
Bilamana Anda tidak
memperhatikan bagaimana cara Anda membesarkan anak, yaitu menjadikannya suatu
kebiasaan, tampaknya Anda akan melakukan beberapa hal yang dipraktikkan oleh
orang tua Anda. Dalam banyak hal, ini
bukanlah gagasan yang baik.
Dalam beberapa hal
suatu hal yang buruk nampaknya telah menjadi suatu kebiasaan. Orang menerima perebutan kekuasaan sebagai
sesuatu yang tidak terelakkan, sebab mereka telah seringkali mengalaminya. Orang tua terlalu banyak berbuat bagi anak
mereka melebihi seharusnya karena lebih mudah berbuat demikian.
Orang tua melupakan
harga diri meeka sendiri karena terlalu sibuk mengurus anak mereka. Orang tua beranggapan bahwa mereka perlu
lebih banyak memegang kendali ketika anak mereka sebenarnya memerlukan kendali
lebih besar bagi dirinya. Daftarnya
semakin panjang. Orang tua yang lebih
baik tidak menerima semua ini begitu saja, tetapi cenderung melihat segala
sesuatu sebagaimana mestinya.
Sebagian besar orang
hidup dalam situasi yang buruk karena merasa takut bahwa perubahan tersebut
hanya akan memperburuk masalah saja.
Tetapi tulisan ini mengajak Anda melakukan beberapa perubahan yang tidak
radikal, melainkan hanya beberapa perubahan kecil.
Orang tua yang lebih
baik tidak perlu menjadi orang yang superior, tetapi cukup melakukan beberapa
hal sedikit berbeda, yang dapat membawa kepada perbedaan besar. Tokoh terkemuka
dunia dahulu juga melewati masa kanak-kanak.
Mereka mempunyai orang tua yang mengajarkan nilai, keyakinan, sikap,
keterampilan dan bakat disamping menegurnya apabila berperilaku buruk.
Umumnya para tokoh
terkemuka memiliki orang tua yang lebih baik, yang mendidik anaknya menjadi
orang yang memiliki sumber daya internal seperti disiplin diri, harga diri dan
rasa percaya diri yang dapat menghasilkan prestasi yang mencolok dan
keberhasilan dalam hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar