Minggu, 05 Januari 2014

Bagaimana Mendidik Anak : Orang Tua Yang “aneh” Menerima Anak Sebagaimana Adanya

Bagaimana mendidik anak agar anak merasa diterima sebagaimana adanya ?.  Bagi seorang anak, menemukan seseorang yang mau menerima dirinya sebagaimana adanya adalah sesuatu yang istimewa, karena hal itu tidak banyak terjadi pada banyak orang yang dikenalnya.  Seringkali, orang tua menyampaikan harapan yang tidak terucap bahwa apapun yang telah dikerjakannya sebenarnya dapat dikerjakan lebih baik lagi.

Guru selalu menyuruhnya mengerjakan sesuatu yang kurang begitu dipahami caranya.  Temannya selalu mencoba menunjukkan bahwa mereka lebih baik darinya dalam hal tertentu.  Kakak kandungnyapun mencoba membuatnya tetap berada di posisinya.

Bagaimana mendidik anak agar anak merasa diterima sebagaimana adanya ?. Yaitu dengan menjadi orang tua yang “aneh”.  Orang tua yang sedikit “aneh” mampu menerima diri mereka sendiri sebagaimana adanya.  Kemampuan ini sering mereka tularkan kepada anak mereka.  Sebagai contoh, beberapa orang tua tidak begitu menaruh perhatian pada prestasi anak di sekolah.  Mereka menerima begitu saja prestasi anak. 

Bagaimana mendidik anak agar anak merasa diterima sebagaimana adanya ?. Yaitu dengan menjadi orang tua yang “aneh”.  Orang tua yang “aneh” tidak suka memberikan penilaian kepada anak, sehingga anak tidak takut dikecam orang tua.  Penerimaan ini bukan berarti anak dapat berbuat sesuka hati.  Orang tua yang “aneh” tidak menerima begitu saja semua hal.  Sebagai contoh, mereka tampaknya tidak mempedulikan prestasi anak di sekolah, tetapi marah melihat perilaku yang kurang pantas.

Sebagai orang tua, Anda seringkali dihadapkan pada dilema apakah akan menerima anak sebagaimana adanya atau memaksanya berubah ke arah yang “positif”.  Apakah hasil kerja anak telah cukup baik atau sebaiknya Anda memberitahunya cara yang seharusnya dilakukan supaya hasilnya lebih baik ? Apa saja yang Anda terima pada diri anak dan apa yang hendak coba diubah ? Tidak ada jawaban yang baik dan konsisten untuk dilema ini dan yang bermanfaat dalam interaksi yang terjadi setiap hari.

Bagaimana mendidik anak agar anak merasa diterima sebagaimana adanya ?. Yaitu dengan menjadi orang tua yang “aneh”.  Orang tua yang “aneh” cenderung lebih mau menerima anak sebagaimana adanya, terutama di bidang mana anak memperlihatkan ciri yang “aneh”.  Bidang ini mungkin merupakan bidang yang diminatinya secara khusus atau sangat digemarinya.  Kegemaran ini di masa kanak-kanak seringkali merupakan awal dari panggilan hidupnya sewaktu dewasa dan menghasilkan prestasi yang menonjol.


Pengalaman adanya penerimaan oleh orang tua merupakan sebab mengapa banyak orang “aneh” yang membiarkan dirinya mengembangkan bakat atau keterampilan yang unik sebagai orang dewasa.  Agar dapat menerima anak sebagaimana adanya, Anda harus menerima segala sesuatu yang mungkin “aneh” pada diri Anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar