Selain mendekati anak
dengan penuh kasih sayang dan membantu anak merasa lebih aman dan nyaman,
langkah lainnya untuk mengatasi depresi pada anak adalah sebagai berikut :
Membantu Anak Memahami Permasalahannya
Jika anak sudah mau
menceritakan tentang masalah yang menghimpitnya, ini berarti merupakan pertanda
baik. Sudah ada keinginan yang terselip
dalam hati anak untuk mengatasi penderitaannya tersebut. Namun jika anak masih terus saja membungkam
dan memendam masalahnya, orang tua dapat mengetuk hatinya dan memberi dukungan
emosional dengan menyentuh dan memeluk anak.
Anda dapat mengatakan
pada anak, “ Bagaimanapun pahitnya suatu
kejadian atau keadaan yang kita alami, tapi janganlah kita terperangkap dalam
kesedihan dan kecemasan anakku. Kamu
harus berani mengungkapkannya, Mama yakin pasti ada kesempatan untuk menggapai
keadaan yang lebih baik…”.
Setelah anak dapat
mengungkapkan masalahnya, kemudian yakinkan anak untuk mau menerima realita
atau keadaan apa adanya secara ikhlas.
Anda dapat mengatakan, “Kita tidak
dapat mencegah peristiwa yang telah terjadi atau keadaan yang tidak mengenakkan
itu. Walaupun kita dengan keras
menangis, meratapi, menyesali diri, berandai-andai serta mencari-cari siapa
yang bersalah, tetap tidak dapat memutar mesin waktu kembali seperti sedia kala
sebelum peristiwa itu terjadi. Oleh
karena itu, kita harus menerima kenyataan itu dengan ikhlas. Dunia belum runtuh, masih banyak yang dapat
kita perbuat, yakinlah…!”.
Atau, “Terimalah kenyataan ini dalam hatimu,
walaupun sangat pahit. Kamu tidak punya
pilihan lain dan tidak dapat menolak kenyataan yang telah terjadi. Semakin keras kamu menentang atau menolak
kenyataan itu akan semakin pahit dan sakit kamu rasakan, serta semakin hanyut
kamu meratapi masalah yang terjadi, sehingga banyak waktu dan energi yang
terbuang percuma. Padahal masih ada
alternatif lain yang dapat kamu perbuat untuk mengatasi kondisimu itu. Syaratnya, ya kamu harus dapat menerima
kenyataan yang terjadi dan melupakannya…”.
Kalau anak
sudah dapat menerima kenyataan dengan lapang dada, maka beban derita yang
menyesakkan dadanya akan lenyap. Dengan
demikian anakpun akan dapat berpikir dengan jernih untuk melihat dan menilai
kejadian yang dideritanya. Anak akan
tertantang untuk mencari cara mengatasi masalahnya demi kebaikan dirinya.
Hal lainnya, anak
harus dapat menepis rasa bersalah atau rasa malu atas kondisi atau kejadian
yang menimpanya. Jangan sampai seluruh
pikiran dan waktunya habis hanya untuk meratapi rasa malu atau rasa bersalah
itu. Yang perlu ditanamkan, pikirkan apa
yang bisa dilakukan atau diperbuat untuk ke depan. Tumbuhkan optimisme anak, jangan biarkan
dirinya terus menerus melihat ke belakang, ia harus menerima kenyataan dengan
tabah, sabar dan tawakal.
Untuk selanjutnya,
ajak anak untuk melakukan relaksasi
(penyegaran diri) dan kembangkan smile
habit (menghadapi sesuatu dengan senyum).
Fungsi relaksasi ini dimaksudkan untuk mengikis habis beban yang
mengganjal dalam hati anak dan membantunya menerima kenyataan dengan tulus dan
ikhlas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar