Cara mendidik anak yang baik dalam keluarga salah satunya adalah
memahami bagaimana cara anak mengatasi masalah.
Cobalah Anda perhatikan
anak Anda. Umumnya anak-anak sangat banyak akalnya apabila diberi kesempatan
memecahkan masalah tanpa campur tangan orang tua. Anak cenderung memecahkan masalah dengan cara
berhasil atau gagal; sambil mencari pemecahan yang bermanfaat, karena ia tidak
mencari pemecahan yang “tahan
lama”. Maka pemecahan yang seringkali
diajukannya adalah konkret dan seketika, walaupun mungkin bukan merupakan jalan
keluar yang “tepat” menurut pandangan orang tua.
Akan tetapi anak tidak
peduli apakah pemecahan tersebut benar atau tidak; melainkan hanya apakah akan
berhasil atau tidak. Tetapi apabila
orang tua mendesak anak agar mencari jalan keluar yang benar dan menolongnya mencari,
anak secara tiba-tiba meragukan kemampuannya memecahkan masalah.
Bilamana anak
meragukan dirinya, ia menghendaki bantuan orang dewasa. Ia tidak hanya meminta, bahkan menuntut,
merengek, menangis sambil marah-marah dan meyakinkan orang dewasa bahwa ia
tidak cukup mampu mengurus diri.
Cara Mendidik Anak Yang Baik Dalam Keluarga : Mengetahui
Kapan Harus Membantu
Bagaimana cara
mengetahui bilamana anak membutuhkan bantuan ?.
Salah satu cara terbaik untuk mengetahuinya setelah anak belajar
berbicara adalah dengan menanyainya.
Anak yang merasa percaya diri akan sering mengatakan bahwa ia tidak
butuh bantuan. Ia mungkin menemukan
jalan keluar yang dapat memecahkan masalahnya sesuai dengan standar yang
ditetapkan bagi dirinya. Ia mempelajari
standar yang lebih tinggi dari mengawasi orang lain memecahkan masalah dengan
hasil yang lebih baik. Standar akhirnya mencerminkan standar yang Anda praktekkan, dan tidak mendekati standar yang Anda katakan.
Apabila Anda
menginginkan anak memiliki standar mutu yang tinggi, milikilah sendiri terlebih
dahulu. Tetapi harap bersabar ! Anak
akan berupaya mencapai standar tersebut lebih lambat dari yang Anda
kehendaki. Setidaknya bersyukurlah sebab
ia mau berupaya.
Apabila anak
mengatakan bahwa ia membutuhkan bantuan, maka pertanyaan selanjutnya yang harus
ditanyakan adalah, “Bantuan apa yang kau inginkan dari saya ?”. Anak yang berpengalaman dalam meminta bantuan
biasanya akan mempunyai jawaban yang masuk akal. Anak yang terlalu banyak dibantu mengalami
kesulitan menjawab, karena ia belum menganalisis apa yang dibutuhkannya untuk
menyebutkan sumber daya yang tidak dapat disediakannya sendiri.
Apabila Anda menanyai
anak mengapa ia ingin dibantu, Anda juga berhak merundingkan apabila
permintaannya terlalu banyak. Anak perlu
mengetahui sejak usia dini bahwa ia tidak selalu mendapatkan bantuan sewaktu ia
menghendakinya. Dengan bersikap selektif
menolong, anak Anda akan belajar mempunyai lebih banyak akal.
Kadang-kadang anak
mencoba mencari jalan keluar bagi masalah yang terlalu rumit bagi
ketrampilannya. Satu atau dua hal akan
terjadi. Ia akan memutuskan bahwa
masalah tersebut tidak cukup berarti baginya untuk membuatnya bingung, lalu ia
mencari kegiatan lain. Kemungkinan lain
ia akan memperlihatkan rasa frustasi dan rasa tidak senangnya.
Dalam hal pertama,
penting untuk tidak menyimpulkan bahwa menghindari masalah bukanlah bukti
kelemahan karakter. Anak yang sehat akan
menemukan banyak hal untuk dilakukan.
Mengapa anak tidak berhak memutuskan bahwa sesuatu tidak cukup penting
untuk membuatnya kebingungan ? Padahal orang tua selalu bersikap seperti itu.
Apabila anak nampak
frustasi, tanyakan kepadanya apakah ia ingin dibantu. Ia mungkin mengatakan tidak, tetapi terus
merasa frustasi dan tidak menemukan jalan keluar. Setelah frustasi bertumpuk, sebagian besar
orang tua akan campur tangan untuk membantu memecahkannya serta mengobati rasa
frustasinya.
Orang tua yang lebih
baik hanya akan mengingatkan anak bahwa mereka bersedia membantu apabila ia
mau. Orang tua yang lebih baik memberi
anak kesempatan untuk belajar minta tolong dan memantau kemampuan anak
mengatasi frustasi. Orang tua yang lebih
baik dapat menahan diri untuk tidak memperlihatkan keresahan mereka sewaktu
menyaksikan anak menderita akibat masalah yang berat.
Meminta bantuan adalah
keterampilan yang kompleks dan dibutuhkan waktu lama untuk melakukannya dengan
baik. Yang sering terjadi adalah orang
meminta pertolongan disaat ia tidak membutuhkannya atau sebaliknya ia tidak
memintanya pada waktu membutuhkannya.
Oleh karenanya akan lebih baik mempelajari keterampilan ini secara
efektif sejak usia dini dan dalam hal ini diperlukan cara mendidik anak yang
baik dalam keluarga.
Anak dapat
mempelajarinya asalkan Anda dapat menahan diri dengan tidak membantunya kecuali
bila ia meminta secara khusus. Apabila
Anda berbuat demikian, Anda akan melihat perilaku anak akan berubah secara
dramatik. Ia menjadi lebih mandiri, percaya
diri dan tidak begitu merepotkan Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar