Dari beberapa faktor
penyebab yang membuat anak suka membangkang atau melawan, dapat disimpulkan
bahwa anak suka membangkang atau melawan bukan karena faktor bawaan anak atau
faktor keturunan, melainkan faktor lebih diakibatkan oleh pengaruh psikologis
dan lingkungan yang menciptakan, merangsang, mendorong atau membangkitkan
perilaku tersebut.
Perilaku anak tersebut
merupakan umpan balik dari bentuk-bentuk perlakuan yang dirasakan anak
sebagai
bentuk tekanann atau pengabaian terhadap dirinya. Apabila orang tua mau jujur dan membuka diri,
maka sebenarnya secara tanpa sadar ternyata orang tualah yang berperan besar
sebagai penyebab anak suka membangkang atau melawan.
Banyak kekeliruan yang
telah dilakukan orang tua dalam memperlakukan anak seperti yang sudah dibahas
sebelumnya. Setelah menyadari hal itu,
maka sudah seharusnya orang tua merubah cara pendekatan, cara penyampaian
maksud pada anak atau cara memperlakukan anak, agar anak menjadi patuh,
sebagaimana yang diharapkan.
Untuk itu diperlukan
beberapa langkah pendekatan sebagai antisipasi perilaku anak yang suka
membangkang atau melawan, antara lain :
Lakukan Pendekatan Kasih Sayang Terhadap Anak
Orang tua harus
membangun interaksi dan komunikasi yang didasarkan pada rasa kasih sayang
terhadap anak. Pendekatan yang
didasarkan kasih sayang dapat menciptakan hubungan yang harmonis antara orang
tua dengan anak. Dengan pendekatan kasih
sayang, berarti orang tua langsung dapat menyentuh atau bersinggungan langsung
dengan perasaan anak.
Selain itu juga dapat
menciptakan suasana yang menyenangkan untuk kedua belah pihak, dimana satu sama
lain berusaha membangun sikap untuk saling memahami dan menerima keadaan
masing-masing. Dengan kata lain, menciptakan
keterbukaan hati kedua belah pihak untuk saling mau mengerti keadaan
masing-masing dan bebas dari tekanan atau paksaan.
Pola pendekatan dengan
kasih sayang ini, tentu membuat anak merasa senang dan nyaman, karena dalam
pola tersebut terdapat rasa cinta, kedekatan dan kehangatan orang tua terhadap
anaknya. Perasaan senang dan nyaman
tersebut membuat anak tergerak untuk merespon apa yang diinginkan orang tuanya
dengan tulus. Walaupun anak sedang sibuk
dengan kegiatannya, ia akan berusaha menyempatkan diri sejenak untuk memenuhi
keinginan orang tua dengan tulus.
Untuk mengembangkan
pola pendekatan dengan kasih sayang ini, orang tua harus menjauhkan diri dari
sikap otoriter, dan harus mampu mengendalikan emosi dalam menghadapi anak dalam
situasi apapun. Begitu juga dalam
situasi apapun orang tua tidak boleh terpancing untuk menyerang atau memojokkan
anak dengan sikap emosional. Orang tua harus bersikap lebih bijaksana jika
melihat anak melakukan penyimpangan perilaku, baik secara sengaja maupun tidak ia
sengaja.
Carilah cara-cara yang
bijak dalam mengatasi problem yang timbul, tanpa menyinggung perasaan
anak. Perlu disadari bahwa, yang
terpenting adalah yang dikehendaki orang tua adalah kesadaran, kepatuhan dan
perubahan perilaku anak, bukan mengedepankan proses balas dendam atau
pelampiasan amarah atau emosional dengan berbagai sanksi atau hukuman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar