Suatu hal yang sangat
merisaukan hati dan membuat panik setiap orang tua adalah jika mendapati
anaknya tiba-tiba menunjukkan perubahan sikap dan perilaku secara drastis dan
tidak lazim atau tidak seperti biasanya.
Misalkan, anak yang tadinya lincah, periang dan tak bisa diam, tiba-tiba
berubah menjadi pemurung, cepat menangis, gampang marah, sering melamun dan
suka mengurung diri. Jika ditanya, ia
membungkam seribu bahasa. Kadangkala ia
menjawab sekadarnya saja : “Gak ada apa-apa
kok Ma…” atau “Lagi malas aja
Ma…”. Namun rawut wajah mereka tidak
dapat disembunyikan, sikapnya murung dan pandangan matanya kosong.
Adakalanya orang tua
menemukan anaknya begitu histeris dengan berteriak keras dan pandangan matanya
liar. Anak sangat ketakutan seperti
melihat sesuatu yang menyeramkan.
Wajahnya pucat pasi dan seluruh tubuhnya bergetar gemetaran dan sangat
sulit diajak bicara.
Atau bisa jadi anak
tiba-tiba menjadi pemalas dan tidak bersemangat melakukan apapun, bahkan untuk makan
sekalipun. Bisa jadi ia menjadi tidak
betah di rumah dan sering keluar malam atau sebaliknya terus mengurung diri
sendiri di kamar.
Apabila anak
menunjukkan perubahan drastis seperti itu tentu sebagai orang tua harus
waspada, jangan-jangan anak sedang mengalami depresi atau stres. Pada kondisi ini anak sedang berada dalam
kondisi yang tidak mengenakkan dan perasaannya tertekan. Perasaan tertekan ini sebagai akibat dari
konflik ketegangan-ketegangan emosional secara internal dari dalam diri anak
itu sendiri.
Perubahan sikapnya
tersebut adalah wujud penghukuman diri atau penyesalan diri atau ketidakpuasan
atau suatu penolakan keras terhadap kejadian yang menimpa dirinya. Tentu ia akan merasa tersiksa dengan kondisi
yang ia alami tersebut. Perasaan
tersiksa yang berkelanjutan dan berkembang dalam bentuk kecemasan, kemarahan,
kekesalan, ketidakpuasan dan ketidakberdayaan ini membuat anak menjadi
depresi. Bahkan ironisnya, mungkin
terlintas di benak anak suatu keinginan “mau mati” saja.
Orang tua harus
menyadari dan mewaspadai kemungkinan depresi
ini melanda pada anak, karena depresi harus segera ditanggulangi. Anak yang dilanda depresi terus menerus dapat
berdampak buruk pada perkembangan anak, baik perkembangan fisik maupun
psikisnya. Selain itu depresi juga dapat
menghambat proses belajar dan proses sosialisasi serta menghambat kemajuan
anak.
Untuk menanggulangi
depresi pada anak , orang tua harus terlebih
dulu mencari tahu latar belakang penyebab timbulnya depresi pada anak. Setelah diketahui penyebabnya barulah
kemudian ditetapkan cara-cara yang tepat untuk mengatasinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar