Cara orang tua mendidik anak apakah akan mempengaruhi sepenuhnya kepribadian anak ?. Para
pakar perkembangan anak belum mempunyai jalan keluar untuk memecahkan masalah
“sifat lawan pengasuhan”. Mereka terus berdebat mengenai apa yang lebih penting
: hal-hal yang terjadi pada anak setelah dilahirkan ataukah sifat keturunan
yang merupakan bawaan anak ?.
Sebagian besar anak
beranggapan bahwa ada sesuatu yang “aneh” pada diri mereka. Sewaktu mulai bersekolah mereka seringkali
menyimpulkan bahwa mereka berbeda dengan anak lain. Setelah anak menyadari bahwa dirinya “aneh”,
hal ini mengganggunya.
Ada anak yang
dilahirkan “aneh”, sementara anak lain menjadi “aneh” akibat
pendidikannya. Banyak kejadian “aneh” yang
menimpa dirinya terjadi diluar dugaannya.
Memiliki orang tua yang sedikit “aneh” sebenarnya membantu mengatasi ke”aneh”an
yang dimilikinya.
Sikap “aneh” Seperti Apa ?
“Aneh” dalam hal ini
adalah perilaku di luar dugaan yang membuat orang lain selalu waspada. Oleh karena ketika mereka beranggapan telah
memahami betul anak, ternyata anak melakukan sesuatu yang “aneh” dan
mengejutkan orang tuanya. Hal ini juga
berlaku sebaliknya, yakni anak dikejutkan oleh perilaku orang tua mereka. Dalam hal ini sikap orang tua yang
spontan. Orang tua yang melakukan
kebalikan dari apa yang diharapkan anak dan bisa jadi belum pernah dilihatnya.
Orang tua yang “aneh”
adalah orang tua yang tidak takut tampak konyol di mata anaknya, orang yang
tidak takut merendahkan derajatnya dan “berlaku seperti seorang anak”. Bersikap “aneh” adalah cara lain untuk
memperkokoh ikatan Anda dan anak. Orang
tua yang lebih baik mempunyai ikatan yang kokoh dengan anak mereka, walaupun
mereka tidak memegang kendali secara absolut.
Orang Tua Yang “aneh” Itu Menyenangkan
Salah satu cara orang tua mendidik anak yang disarankan adalah menjadi orang tua yang “aneh”. Sebagian
besar anak mempunyai dua perasaan yang saling bertolak belakang mengenai orang
tuanya yang “aneh”. Di satu sisi sikap “aneh”
adalah sumber kegembiraan dan kesenangan diluar dugaan yang membuat anak
ditangani selayaknya seorang anak, yang membuat ia tetap tertarik dan menaruh
perhatian kepada orang tuanya. Sebaliknya,
pada tahap perkembangan tertentu anak butuh penyesuaian diri dan bertindak
sesuai dengan itu, sehingga memiliki orang tua yang “aneh” menjadi beban yang
sulit ditanggung.
Orang tua yang lebih
baik secara naluri dapat memahami perbedaan antara menjadi teladan yang baik
dan bagaimana cara mendapatkan kasih dan rasa hormat anak dengan berhubungan
secara emosional dengan mereka, dengan cara-cara yang menantang umum namun
tidak membahayakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar