Setelah orang tua menyadari tindakannya yang kurang tepat dalam
memperlakukan anak, maka sudah seharusnyalah untuk mau merubahnya. Untuk itu diperlukan langkah-langkah
pendekatan yang jitu pada anak, sebagai antisipasi perilaku anak yang suka
mengamuk dan memaki. Sebelumnya telah
dibahas langkah pertama yaitu jangan terlalu memanjakan anak. Langkah lainnya adalah :
Hindari Perlakuan dan Ucapan
Kasar Pada Anak
Jika kita tidak menginginkan anak mempunyai perilaku agresif dan gampang
mengamuk, kitapun tidak
boleh mempertontonkan perlakuan dan ucapan kasar pada
anak, maupun di depan anak. Biasakan
dalam mengkomunikasikan sesuatu dengan cara yang menyenangkan.
Jika kita menginginkan anak patuh dan mau mendengar apa yang kita
inginkan, kita harus membuat anak merasa penting. Jika kita dapat menyentuh rasa penting anak,
maka anak akan patuh dan tergerak untuk melakukan sesuatu dengan tulus apa yang
kita inginkan. Anak patuh bukan harus
dipaksa, disakiti atau ditekan. Begitu
pula, kita tidak boleh keceplosan mengucapkan kata-kata yang mendeskreditkan
anak, karena hal itu dapat melukai perasaan anak dan membuat pengalaman
traumatis bagi anak.
Pengalaman traumatis ini senantiasa membayang-bayangi anak, sehingga
anak menjadi sangat sensitif, mudah sekali tersinggung dan selalu curiga. Dia merasa seperti anak yang tidak
dikehendaki dan dibenci. Untuk itu kita
harus dapat mencari kalimat atau kata-kata paling berharga yang dapat kita
gunakan untuk menggugah dan membuat anak merasa penting. Kalimat-kalimat tersebut akan mendatangkan
sugesti yang luar biasa untuk menggerakkan anak.
Disamping kalimat yang berharga tersebut,kita dapat melakukan penguatan
sugesti dengan bahasa non verbal, seperti menyentuh, meletakkan tangan pada
bahu anak, menatap mata anak langsung, memberi senyuman manis dan sambil
berkata, misalnya :
- - “Anto, anak mama yang baik…. Tentu kamu mau menolong mama bukan ? “
- - “Mama bangga padamu Rin… pekerjaanmu itu sangat rapih, tentu kamu mau melanjutkannya bukan ?”
- - “Bimo sayang… Ibu sangat butuh pertolonganmu nak, hanya kamu yang dapat ibu harapkan, tolong bantu Ibu ya …”
Kemudian jangan lupa ucapkan terimakasih disertai kata-kata yang
menyenangkan perasaan anak, karena ia telah menyelesaikan tugasnya atau telah
memenuhi keinginan kita. Kita harus
membuat anak bangga terhadap dirinya sendiri karena dianggap penting, merasa
dirinya dibutuhkan dan diakui kemampuannya atau kecakapannya. Dengan demikian, diharapkan anak selalu
tergerak melakukan sesuatu dengan tulus setiap kita inginkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar