Selasa, 28 Januari 2014

Cara Menyikapi Anak Yang Suka Mengamuk Dan Memaki (5)

Setelah orang tua menyadari tindakannya yang kurang tepat dalam memperlakukan anak, maka sudah seharusnyalah untuk mau merubahnya.  Untuk itu diperlukan langkah-langkah pendekatan yang jitu pada anak, sebagai antisipasi perilaku anak yang suka mengamuk dan memaki.  Sebelumnya telah dibahas langkah pertama yaitu jangan terlalu memanjakan anak.  Langkah lainnya adalah :

Hindari Perlakuan dan Ucapan Kasar Pada Anak

Jika kita tidak menginginkan anak mempunyai perilaku agresif dan gampang mengamuk, kitapun tidak
boleh mempertontonkan perlakuan dan ucapan kasar pada anak, maupun di depan anak.  Biasakan dalam mengkomunikasikan sesuatu dengan cara yang menyenangkan.

Jika kita menginginkan anak patuh dan mau mendengar apa yang kita inginkan, kita harus membuat anak merasa penting.  Jika kita dapat menyentuh rasa penting anak, maka anak akan patuh dan tergerak untuk melakukan sesuatu dengan tulus apa yang kita inginkan.  Anak patuh bukan harus dipaksa, disakiti atau ditekan.  Begitu pula, kita tidak boleh keceplosan mengucapkan kata-kata yang mendeskreditkan anak, karena hal itu dapat melukai perasaan anak dan membuat pengalaman traumatis bagi anak.

Pengalaman traumatis ini senantiasa membayang-bayangi anak, sehingga anak menjadi sangat sensitif, mudah sekali tersinggung dan selalu curiga.  Dia merasa seperti anak yang tidak dikehendaki dan dibenci.  Untuk itu kita harus dapat mencari kalimat atau kata-kata paling berharga yang dapat kita gunakan untuk menggugah dan membuat anak merasa penting.  Kalimat-kalimat tersebut akan mendatangkan sugesti yang luar biasa untuk menggerakkan anak.

Disamping kalimat yang berharga tersebut,kita dapat melakukan penguatan sugesti dengan bahasa non verbal, seperti menyentuh, meletakkan tangan pada bahu anak, menatap mata anak langsung, memberi senyuman manis dan sambil berkata, misalnya :

  • -          “Anto, anak mama yang baik…. Tentu kamu mau menolong mama bukan ? “
  • -          “Mama bangga padamu Rin… pekerjaanmu itu sangat rapih, tentu kamu mau melanjutkannya bukan ?”
  • -          “Bimo sayang… Ibu sangat butuh pertolonganmu nak, hanya kamu yang dapat ibu harapkan, tolong bantu Ibu ya …”


Kemudian jangan lupa ucapkan terimakasih disertai kata-kata yang menyenangkan perasaan anak, karena ia telah menyelesaikan tugasnya atau telah memenuhi keinginan kita.  Kita harus membuat anak bangga terhadap dirinya sendiri karena dianggap penting, merasa dirinya dibutuhkan dan diakui kemampuannya atau kecakapannya.  Dengan demikian, diharapkan anak selalu tergerak melakukan sesuatu dengan tulus setiap kita inginkan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar