Rabu, 29 Januari 2014

Cara Menyikapi Anak Yang Suka Mengamuk Dan Memaki (7)

Cara Menghadapi Anak Yang Sedang Mengamuk

Tak ada gunanya memarahi anak saat sedang mengamuk, lebih baik cari penyebabnya dan cobalah mengerti dan pahami perasaan anak saat itu.  Boleh jadi sikapnya itu muncul karena merasa terabaikan atau kurang diperhatikan.  Namun untuk meredakan amukan anak dan membuat anak tenang dapat kita lakukan dengan cara antara lain :

Gunakan Bahasa Non Verbal

Menggunakan sentuhan, pelukan, menatap langsung mata anak, memberi senyum manis dan meletakkan tangan di bahu anak, akan menyejukkan hati anak.  Bahasa non verbal ini sangat ampuh untuk meredakan
amarah anak karena memiliki sugesti langsung menyentuh perasaan anak.  Selain itu juga dapat menciptakan rasa aman dan nyaman pada anak, sehingga sesaat kemudian amarah anakpun akan mereda.  Setelah amarah anak mereda, barulah anak siap diajak bicara.

Menggali Penyebab Anak Mengamuk


Setelah anak kembali tenang, maka mintalah anak untuk mengutarakan masalahnya atau keinginannya.  Apa yang membuat dirinya begitu marah sehingga mengamuk.  Dengarkanlah dengan penuh perhatian, dan coba pahami perasaan anak saat itu.  Yang harus kita gali adalah :

  • -          Apa yang dirasakan anak saat itu sehingga ia marah besar ?
  • -          Apa yang mendorong atau menyebabkan ia marah besar ?
  • -          Apa yang sesungguhnya diinginkan anak ?


Untuk menggali penyebab anak mengamuk janganlah dengan cara memaksa, mendesak atau menekan anak, melainkan dengan perkataan yang lembut dan mengusahakan agar anak merasa nyaman dan rileks untuk mengutarakan ganjalan yang ada di hatinya.  Beri dukungan emosional dengan menggunakan bahasa non verbal agar anak merasa diperhatikan.

Membantu Anak Memahami Prmasalahannya


Setelah anak dapat mengungkapkan seluruh ganjalan yang ada dihatinya, maka kita dapat mengajak anak untuk melihat dan menilai secara rasional bagaimana perasaannya saat itu, melihat betapa berlebihannya apa yang sudah dilakukannya atau apa akibat dari perilakunya yang berlebihan itu.  Anak tentu akan dapat melihat kejadian yang terjadi itu dengan pikiran jernih dan ia dapat merasakan kerugian-kerugiannya.


Berdasarkan kerugian-kerugian akibat dari kejadian yang telah terjadi tersebut, dapat kita jadikan umpan balik pada anak.  Kita dapat melatih anak dalam menghadapi situasi masalah apapun harus mengedepankan cara rasional, sehingga anak tidak terbelenggu pada ekses emosional dari masalah yang dihadapinya.  Anak senantiasa terangsang untuk mencari jalan keluar dari masalah itu, dan terbebas dari perasaan yang tidak mengenakkannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar