Selain tidak memperlakukan
anak secara otoriter dan membangun pengertian anak, langkah lain yang dapat
menjadi bahan pertimbangan dalam menyikapi anak yang keranjingan video game,
adalah :
Gunakan Trik-Trik Permainan Video Game Yang
Digemari Anak Menjadi Umpan Balik
Agar anak mau
melakukan kegiatan belajar, mengerjakan tugas dan tanggung jawabnya, atau
kegiatan
lainnya, selain bermain video game, orang tua dapat menggunakan
kiat-kiat atau trik permainan video game yang digemari anak sebagai umpan
balik. Misalkan dengan mengatakan : “Al,
untuk mencapai juara dan menjadi pemenang ternyata dibutuhkan kecakapan atau
keahlian ya…?. Kalau trik ini diterapkan
di sekolah Ibu yakin kamu pasti bisa jadi juara…”.
Bisa juga trik lain
yang dijadikan umpan seperti keuletan, ketelitian, kesungguhan, konsentrasi,
disiplin dan strategi khusus, dan lain sebagainya. Mintalah anak menerapkan trik tersebut dalam
pelajaran sekolah atau kegiatan lain.
Dengan cara ini diharapkan dapat menumbuhkan perasaan positif anak dan
membangkitkan kesadaran anak sehingga ia termotivasi untuk melakukan kegiatan
lain selain bermain video game.
Memberi Anak Rasa Tanggung Jawab
Apabila anak sudah
sadar dan tergerak bahwa dirinya juga membutuhkan kegiatan lain untuk
mengembangkan kemampuan pribadinya seperti belajar, bersosialisasi, mengerjakan
tugas dan lain sebagainya, maka orang tua dapat memberi rasa tanggung jawab
pribadi pada anak.
Cara memberi rasa
tanggung jawab pribadi ini bukan dengan cara menekan, memaksa atau mengancam
anak harus begini atau begitu, melainkan
berusaha menumbuhkan kesadaran dari dalam lubuk hatinya sendiri.
Ajak anak berdialog
bagaimana seharusnya dia membagi waktu dengan baik. Komitmen apa yang harus dibuatnya sendiri,
apabila dia tidak bisa melaksanakan kegiatan sesuai dengan komitmennya antara
bermain dan kegiatan lainnya. Seperti
kalai prestasi belajarnya menurun, apa tindakan yang harus diperbuat terhadap
dirinya, bagaimana cara mengingatkan anak yang lalai melakukan tugasnya, berapa
banyak waktu yang dia butuhkan untuk bermain video game seharinya atau
seminggunya.
Dengan kata lain,
orang tua harus berusaha mengkomunikasikan hukuman atau sanksi berdasarkan
kesepakatan dengan anak. Dengan
dilibatkan anak dalam mengambil keputusan terhadap peraturan kegiatannya
sendiri maupun bentuk sanksi atas kelalaiannya, tentu akan menumbuhkan rasa
tanggung jawab anak atas tindakannya.
Seleksi Jenis Permainan Video Game Anak
Untuk mencegah
meningkatnya sikap agresivitas anak dan sikap negatif lainnya akibat pengaruh
permainan video game, dibutuhkan perhatian orang tua untuk menyeleksi jenis
permainan yang cocok untuk anaknya.
Hindari permainan
video game yang merangsang meningkatnya agresivitas anak seperti permainan bunuh-bunuhan,
perkelahian secara brutal atau berdarah-darah, penyiksaan, kekerasan,
menyeramkan, dan lain sebagainya. Pilih permainan yang merangsang daya nalar,
pengetahuan, menghibur, imajinasi dan kreativitas anak.
Demikian beberapa
langkah yang dapat diterapkan untuk menanggulangi anak yang keranjingan main
video game. Namun untuk mencapai
keberhasilan atas upaya ini tergantung pada :
- · Kesediaan orang tua untuk mengubah cara-cara pendekatan dalam memperlakukan anak.
- · Kesabaran dalam menghadapi anak.
- · Kesediaan orang tua menghargai pendapat, keinginan, harapan dan kemampuan anak.
Jika syarat ini
terpenuhi dengan baik, maka orang tua akan lebih mudah mengembangkan
langkah-langkah tersebut dalam mengatasi anak yang keranjingan bermain video
game.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar