Rabu, 22 Januari 2014

Cara Menyikapi Anak Yang Keranjingan Video Game (4)

Selain tidak memperlakukan anak secara otoriter, langkah lain yang dapat menjadi bahan pertimbangan dalam menyikapi anak yang keranjingan video game, adalah :

Membangun Pengertian Anak

Untuk membangun pengertian anak, orang tua harus menentukan waktu yang tepat kapan harus berbicara
dengan anak.  Waktu yang tepat adalah dimana anak dalam keadaan telah siap menerima atau merespon maksud orang tua dengan baik.  Kembangkanlah komunikasi dua arah atau interaktif, dan dindari sikap menggurui, mendikte atau mencela anak.
Waktu berbicara dengan anak dapat dilakukan disaat anak tidak melakukan kegiatan apapun, seperti saat makan bersama, bermain bersama atau rekreasi bersama, dan lain sebagainya.  Hal ini penting diperhatikan agar anak mau menerima secara terbuka apa yang akan dibicarakan.
Saat bercakap-cakap dengan anak, orang tua dapat mengarahkan pembicaraan dalam rangka membangkitkan atau menyentuh rasa dewasa anak atau rasa penting anak.  Jadikan anak sebagai subjek yang dapat mempertimbangkan dan mengambil keputusan sendiri apa yang harus diperbuatnya.

Bagaimana seharusnya ia membagi waktunya, antara bermain, belajar dan menyelesaikan tugasnya atau tanggung jawabnya.  Misalnya dengan mengatakan, “Al, kamu main video game hebat sekali, cara kamu mengatasi rintangan-rintangan sangat cekatan, dan pintar membuat strategi.  Ibu yakin kamu juga pasti bisa menunjukkan kehebatanmu dalam mengejar prestasi belajarmu….”.

Kata-kata yang mengandung pujian dan penghargaan terhadap kemampuan anak ini lebih efektif membangun pengertian dan menggugah kesadaran anak, daripada kata-kata yang memojokkan atau mencela.  Kesadaran anak inilah yang menjadi kunci pada anak untuk mau melakukan pembagian waktunya antara bermain dan belajar.

Selain itu ajaklah anak untuk berpikir bagaimana melakukan belajar sama baiknya denganwaktu bermain video game.  Jika dalam bermain video game dibutuhkan strategi taktis untuk mencapai kemenangan, maka ajaklah anak untuk berpikir strategi apa yang harus dilakukan agar belajar bisa menjadi kegiatan yang mengasyikkan juga.


Untuk menggugah kesadaran anak tersebut memang dibutuhkan kesabaran dan kemauan orang tua mengembangkan komunikasi secara intensif dengan anak, yaitu menjadi mitra dialog atau teman diskusi anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar