Jumat, 24 Januari 2014

Tanda-tanda Anak Terserang Depresi

Cara untuk mengenali anak sedang terserang depresi dapat dilihat  dengan memperhatikan gejala-gejala perubahan perilaku anak.  Semakin parah tingkat depresi anak maka semakin jelas gejala-gejala yang diperlihatkan anak.  Namun ada pula penderita depresi tidak memperlihatkan  gejala perubahan perilaku secara jelas.  Gejalanya sering hilang-timbul.  Bahkan penderita tidak menyadari bahwa dirinya sebenarnya sedang dilanda depresi.  

Oleh karena itu orang tua harus cermat dan lebih memperhatikan perilaku anak dan selalu menggali informasi mengenai kesulitan-kesulitan anak, sehingga apabila anak menderita depresi orang tua dapat
mengetahuinya lebih awal.

Untuk mengetahui apakah anak menderita depresi yaitu dengan memperhatikan tanda-tanda perubahan perilaku diluar kebiasaannya, diantaranya :
  • ·         Sering merasa cemas, sedih dan pikiran kosong.
  • ·         Kehilangan minat pada aktivitas  yang digemarinya.
  • ·         Mudah capek.
  • ·         Sulit konsentrasi.
  • ·         Suka melamun atau murung.
  • ·         Malas melakukan aktivitas apapun.
  • ·         Perubahan pada pola tidur (sulit tidur atau ingin tidur terus).
  • ·         Gelisah.
  • ·         Mudah marah.
  • ·         Perubahan nafsu makan (bisa jadi semakin banyak makan atau tidak punya nafsu makan).
  • ·         Merasa tidak berdaya.
  • ·         Terpikir untuk mengakhiri hidup.
  • ·         Kelewat bersemangat dan ceria, berbeda dari biasanya.
  • ·         Menjadi sangat aktif, cerewet dan berbagai pikiran melintas cepat (atau seperti mendengar suara-suara bisikan aneh).
  • ·         Merasa tak perlu tidur.
  • ·         Berperilaku aneh dan berani melakukan hal-hal yang berbahaya.
  • ·         Tidak merasa punya masalah.


Bagaimana Cara Mengatasi Depresi Pada Anak ?

Kita tahu bahwa depresi dapat melanda siapapun tanpa pandang bulu, apakah dia pria atau wanita, dewasa atau anak-anak.  Bisa jadi anak mengalami masalah yang berlarut-larut dengan teman, guru, pelajarannya, penampilannya, kemampuannya, fisiknya, orang tua, teman, saudara, dan lain sebagainya.
Jika anak telah menunjukkan tanda-tanda terserang depresi, orang tua harus segera menanggulanginya, jangan sampai terlambat.  

Jangan sampai depresi mempengaruhi perkembangan kepribadian anak, menghambat proses belajarnya dan menghambat kemajuan anak, terlebih lagi jangan sampai anak terhalusinasi pada perbuatan-perbuatan fatal yang sangat merugikan dirinya sendiri.
Berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan orang tua untuk mengatasi depresi yang melanda anak, antara lain :

Dekatilah Anak Dengan Penuh Kasih Sayang


Apabila anak sudah menunjukkan tanda-tanda depresi, maka orang tua perlu memberi dosis cinta dan kasih sayang yang kuat pada anak.  Pada saat itu anak sangat membutuhkan dukungan emosional dengan sentuhan dan pelukan.  Dukungan emosional dapat lebih meringankan bebannya, sebab anak tidak merasa sendiri, misalnya dengan mengatakan : “Al… hati Mama sedih sekali setiap melihat kamu murung dan sedih begini… mau kan Al ceritakan ke mama apa yang membuat kamu sedih ? Mama pasti akan membantu mengatasi masalahmu…”.

Kemudian, ajaklah anak untuk terus berbicara agar mau mengungkapkan masalah yang membuatnya menderita.  Namun perlu diingat, jangan sekali-kali mencela, menyalahkan atau menghakiminya.  Jika ini dilakukan, akan membuat anak semakin tertekan dan hancur.  Bukannya mendekat, anak malah akan menjauh dan ia akan merasa terasing, merasa kehilangan pegangan atau tempat berlindung.
Selayaknya orang tua menempatkan dirinya menjadi pendengar yang baik dan mau memahami perasaan anak, dengarkan perasaan anak dan keinginannya, dengan demikian ia akan merasa diperhatikan. 

Bantulah Anak Untuk Merasa Lebih Aman Dan Nyaman


Untuk menurunkan derajat kecemasannya anak membutuhkan suasana yang dapat menyejukkan hatinya.  Bila perlu ajaklah anak ke tempat yang menyenangkan dan yang dapat membangkitkan gairah hidup dan semangatnya, misalkan rekreasi ke gunung, pantai, arena permainan, kolam renang, atau ajak anak bermain bersama, dan lain sebagainya.

Kondisi lingkungan yang menyegarkan dan menuntut aktivitas anak diharapkan dapat menurunkan derajat kecemasannya, karena suasana baru dapat merangsang aktivitas baru yang menyegarkan, sehingga menggiring pemikiran dan kesadaran anak akan perilakunya yang berlebihan dan emosional.  Dengan kata lain, anak sadar ada hal lain yang lebih menarik dan menyenangkan, daripada hanyut meratapi kecemasannya.


Dengan pola pendampingan tersebut dapat membuat anak merasa dicintai dan dilindungi.  Ketegangan emosional yang membuat anak depresi tentu secara berangsur-angsur akan turun.  Begitu pula kedekatan hubungan dengan orang tua akan membuat anak mau terbuka dan mau mengungkapkan  masalah yang membuatnya tertekan, karena kedekatan tersebut akan menumbuhkan rasa percaya anak pada orang tua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar